Wonosari - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) D.I Yogyakarta kembali menggelar kegiatan bimbingan pascarehabilitasi klien pemasyarakatan, Kamis (31/3). Kegiatan ini bertempat di Aula Bapas Wonosari dan diikuti oleh klien pemasyarakatan mantan penyalahguna narkoba. Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.
Dalam sambutannya, Kasubsi Bimbingan Klien Dewasa (BKD) Rokhmad, mengawali sambutannya dengan menyampaikan pesan Kabapas Wonosari, bahwa bimbingan pascarehabilitasi digelar dengan menggandeng berbagai Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas). Adapun tujuannya memberikan transfer of knowledge bagi klien, yang meliputi keagamaan, kewirausahaan, character building, serta rehab sosial terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
"Bapak Kabapas kali ini sedang ada kegiatan di Lapas Narkotika Yogyakarta, beliau berpesan agar saudara-saudara dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya," ucap Rokhmad.
Riptanto Edi Widodo, selaku ketua Klinik Iptek Mina Bisnis (Kimbis) bertindak selaku pemateri, menyampaikan poin-poin penting sebagai dasar menjadi seorang wirausahawan. Salah satu hal yang penting adalah kegigihan dalam berusaha dan pantang menyerah. Hal ini sudah dijalani oleh para pengusaha yang mampu berkiprah hingga saat ini, dimana pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan.
"Apapun usaha yang saudara geluti, jika dilakukan dengan senang, dan diniatkan menjadi pintu rejeki, maka yakinlah saudara akan menemukan kesuksesan. Dan ingat, jika mengalami kegagalan, jangan langsung menyerah, namun perbaiki dan tingkatkan lagi," ujar Edi memberi semangat para klien.
Acara kemudian berlanjut dengan praktek pembuatan jamur krispi dan usus ayam. Bahan baku jamur tiram dan usus ayam yang diolah dan dikemas secara menarik, tentu akan menambah nilai jualnya.
Salah satu Asisten Pembimbing Kemasyarakatan (APK) yang turut mendampingi kegiatan, Supriyanto, menuturkan bahwa keberhasilan pembimbingan sejatinya terletak pada dua arah, dalam artian adanya kemauan dari klien untuk berubah dan didukung oleh PK/APK yang mampu menyelami pribadi klien tersebut.
"Harapan kami semoga klien tidak mengulangi tindak pidana, dapat hidup baik di lingkungan masyarakat, dan mempunyai keterampilan yang menunjang mereka dalam bekerja," harap Supri.
(HUMAS BAPAS WONOSARI)