Wonosari - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari menggelar Pembinaan Fisik, Mental dan Disiplin (FMD) dalam rangka memperkuat sinergi jajaran pegawai, Rabu (29/6). Acara dikemas berupa arung jeram di Sungai Elo, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun dan memupuk rasa percaya diri, loyalitas, kebersamaan, ketahanan, kerja sama, dan disiplin pegawai.
Kepala Bapas Wonosari Nugroho Dwi Wahyu Ananto menyampaikan bahwa pembinaan FMD diperlukan untuk meningkatkan sinergi jajaran pegawai Bapas Wonosari. Ketahanan fisik dan kesehatan mental, menjadi pintu masuk bagi peningkatan kinerja dalam pelaksanaan tugas kedinasan sehari-hari. Selain itu melalui penguatan kedisiplinan, diharapkan pegawai Bapas Wonosari bisa menjaga integritasnya dan menjadi ASN yang BerAKHLAK.
"Kita adakan kegiatan FMD ini sebagai sarana penyegaran di alam terbuka, melepas kepenatan dan menjadi ajang peningkatan sinergi dan kekompakan jajaran pegawai Bapas Wonosari," terang Nugroho saat melepas keberangkatan.
Sesampainya di lokasi kegiatan, Kabapas dengan didampingi jajaran pejabat struktural dan instruktur langsung memimpin pemanasan. Peregangan otot penting dilakukan agar tidak terjadi kram saat mengarungi sungai.
Sungai yang diarungi sepanjang kurang lebih 12 kilometer yang merupakan anak sungai Progo. Kepada jajaran pegawai, Kaur Tata Usaha selaku Ketua Panitia Wisnu Priyo mengatakan agar mengenakan peralatan pelindung dengan baik sebagaimana yang dicontohkan oleh instruktur. Keselamatan merupakan hal utama, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat dari kelalaian pegawai itu sendiri.
"Jangan lupa untuk mengecek kembali helm, pelampung, dan ikuti instruksi dari para pemandu demi keselamatan kita semua," imbau Wisnu.
Kemudian para pegawai dibagi dalam kelompok kecil, dimana 1 perahu diisi oleh 3 orang pegawai dan 1 pemandu. Mereka dibebaskan untuk memilih rekan dalam 1 perahu karet. Nampak Kabapas menjadi favorit dari ibu-ibu pegawai, mereka saling berebut untuk bisa seperahu dengan Kabapas.
Di perjalanan mengarungi sungai, riuh terdengar suara teriakan ibu-ibu ketika melintasi aliran air yang cukup deras. Tak hanya itu saja, mereka saling mengguyur air ke rekan antar perahu sehingga gelak tawa pun pecah.
"Sungguh mengasyikkan bisa tertawa bersama teman-teman melepas kepenatan rutinitas pekerjaan, menikmati alam dan ini menambah keakraban, kekompakan kita," Anik Sri Wulandari menjelaskan.
Kejadian lucu juga terjadi saat perahu yang ditumpangi oleh Andang Triyanto tersangkut batu besar sehingga berhenti di tengah-tengah sungai, namun akhirnya bisa terlepas dan kembali berjalan.
Selepas menyusuri sungai, salah satu pegawai, Pedro Soares berharap Bapas Wonosari bisa semakin maju dan optimal dalam memberikan layanan publik.
"Kita bawa suasana kekeluargaan, keceriaan, dan kebersamaan disini ke kantor di Wonosari, dengan hati yang gembira akan membuat kinerja semakin meningkat," tutup Pedro.
(Humas Bapas Wonosari)
