BANTUL - Jajaran pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Kemenkumham DIY) mengikuti pelatihan public speaking yang bertema 'Speak UP Your Mind'. Kegiatan digelar di Hotel Ros-In, Bantul, Senin (27/6). Adapun pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pegawai dalam memberikan layanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Kabapas Wonosari Nugroho Dwi Wahyu Ananto beserta seluruh Ka-UPT mendapat materi dari public speaker Lusy Laksita. Perempuan yang sudah malang melintang di dunia MC dan penyiaran ini membagikan ilmu dan pengetahuannya kepada jajaran pegawai.
Acara dibuka oleh Kakanwil Kemenkumham DIY Imam Jauhari. Turut hadir pula Kepala Divisi Administrasi Mutia Farida, Kepala Divisi Pemasyarakatan Gusti Ayu Putu Suwardani, Kepala Divisi Keimigrasian Yani Firdaus, serta para pegawai Kanwil Kemenkumham DIY dari seluruh divisi.
Imam mengatakan bahwa kemampuan berkomunikasi di depan khalayak perlu untuk selalu diasah, dilatih dan diimplementasikan dengan baik.
"Melalui pelatihan ini Bapak Ibu akan diajarkan bagaimana menjadi pembicara yang baik, berkomunikasi yang baik, ekspresi dan gerak tubuh yang sesuai, artikulasi yang jelas, serta suara yang meyakinkan sehingga akan menjadi pembicara yang baik. Namun demikian, Bapak Ibu juga perlu terus berlatih agar terbiasa berbicara di depan publik," ungkap Imam.
Pada sesi materi, Lusy memberikan gambaran/teori dasar tentang public speaking yang meliputi teknik, strategi, hingga kiat menjadi seorang pembicara yang mampu menguasai panggung secara baik.
Menurut Lusy, yang penting untuk dipahami oleh seorang pembicara adalah menciptakan suasana audience 'hidup' dan tidak membosankan sehingga yang disampaikan dapat diterima oleh mereka.
Kemudian setelah peserta memperoleh materi dasar public speaking, mereka diajak untuk mempraktekkan cara berkomunikasi untuk menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, sehingga tidak hanya teori namun juga implementasi teori.
Lebih lanjut, Kabapas Wonosari mengungkapkan bahwa kemampuan berkomunikasi dan menyampaikan maksud dan tujuan yang ada dalam pikiran, penting untuk dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin adalah nahkoda yang menentukan arah tujuan kapal berlayar.
"Pemimpin tidak hanya butuh kemampuan manajerial, namun juga kemampuan berkomunikasi untuk menggerakan organisasi. Secara eksternal, kemampuan berkomunikasi yang baik juga penting agar publik semakin tahu dan memahami tugas pokok fungsi kita di Balai Pemasyarakatan," pungkasnya.
(Humas Bapas Wonosari)
