Wonosari - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari menggelar pembukaan kegiatan bimbingan pascarehabilitasi klien pemasyarakatan, Jumat (18/2). Kegiatan ini digelar di Aula Bapas Wonosari dan diikuti oleh klien pemasyarakatan mantan penyalahguna narkoba. Kegiatan berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat.
Program kegiatan ini merupakan program nasional yang digaungkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan bimbingan, Kabapas Wonosari, Nugroho Dwi Wahyu Ananto, berharap melalui bimbingan pascarehabilitasi, klien pemasyarakatan dapat lebih mengetahui, memahami, dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, hidup sehat dan produktif tanpa narkoba. Selain itu Nugroho juga mengingatkan agar klien tidak mengulangi kesalahannya terdahulu atas tindak pidana yang dilakukan, ke depannya untuk selalu memperbaiki diri dan bisa bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
"Melalui kegiatan bimbingan pascarehab ini, saya mengajak saudara-saudara untuk terus bergerak memperbaiki diri. Jadikan masa lalu sebagai pembelajaran untuk menyongsong masa depan yang lebih baik," ujar Nugroho.
Dalam pelaksanaan kegiatan pascarehab, Bapas Wonosari menggandeng mitra dari Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Pondok Pemulihan Narkoba Elkana, Gunungkidul, Yogyakarta. Hadir dalam pembukaan ini yakni jajaran pejabat struktural Bapas Wonosari, Pembimbing Kemasyarakatan serta konselor dari Elkana.
Kasubsi Bimbingan Klien Dewasa (BKD), Rokhmad, mengungkapkan bahwa nantinya kegiatan bimbingan pascarehabilitasi berjalan secara berkelanjutan di tahun 2022. Rokhmad juga meminta rekan-rekan Pembimbing Kemasyarakatan supaya mendorong klien dalam bimbingannya, untuk bersemangat dalam menimba ilmu dan pengetahuan selama mengikuti bimbingan pascarehabilitasi.
"Mari kita bersama-sama berupaya memberikan layanan dan program kegiatan sebaik-baiknya, dengan harapan klien kita dapat menjadi manusia yang semakin baik, produktif, dan bermanfaat bagi lingkungan," ajak Rokhmad.
Salah satu Pembimbing Kemasyarakatan, Luh Fita Meitasari, mengungkapkan bahwa program kegiatan bimbingan pascarehabilitasi menjadi pintu masuk untuk semakin menambah pengetahuan klien akan bahaya narkoba. Narkoba telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sebagai seorang pembimbing, saya mendukung penuh diadakannya program ini, dan berharap outputnya bermanfaat bagi klien sehingga mereka bisa semakin berdaya," tutup Meita.
(HUMAS BAPAS WONOSARI)