Wonosari - Balai Pemasyarakatan Kelas II Wonosari menggelar Bimbingan Kemandirian bagi Klien Pemasyarakatan. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama dua hari yakni Rabu dan Kamis (28/9/2022 - 29/9/2022). Adapun bimbingan yang digelar berupa pelatihan potong rambut dengan menggandeng Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Klinik Iptek Mina Bisnis (KIMBis). Kabapas Wonosari bertempat di Aula membuka secara resmi bimbingan kemandirian yang diikuti sebanyak 24 klien pemasyarakatan. Klien dengan berbagai latar belakang kasus pidana, yang memiliki minat untuk belajar potong rambut, nampak memperhatikan saksama sambutan Kabapas. "Gunakan waktu dan kesempatan yang diberikan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta produktif dan bermanfaat bagi lingkungan sosial dimanapun saudara-saudara berada," ucap Nugroho memberi sambutan. Selain itu Nugroho juga berpesan bahwa di era globalisasi ini, mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. "Untuk itulah kegiatan bimbingan kemandirian pada kesempatan kali ini ingin mengajak saudara-saudara untuk bersama-sama belajar keterampilan potong rambut dari para praktisinya, saya berharap bisa menjadi bekal untuk membawa saudara semakin menjadi manusia yang produktif," pungkas Nugroho. Seusai sambutan, Ketua Pokmas KIMBis Riptanto Edi Widodo memberikan motivasi membangun pola pikir klien untuk senantiasa optimis, tak lelah menimba pengetahuan baru, dan mampu menyikapi persoalan dalam kehidupan secara ikhlas dan kepala dingin. Riptanto yang sudah berkecimpung dalam dunia usaha puluhan tahun, mengatakan bahwa dalam membangun usaha pernah jatuh bangun. Kegagalan harus bisa menjadi pelecut semangat untuk bangkit dan memperbaiki diri. "Sikap pantang menyerah, jujur dan selalu berdoa kepada Tuhan, harus dipegang erat.
Kemudian instruktur potong rambut Agun Gunawan menceritakan mengenai pengalaman hidupnya dalam menggeluti dunia potong rambut. Pria asal Garut Jawa Barat ini mengakui bahwa butuh ketekunan dan kesabaran dalam potong rambut. "Potong rambut merupakan seni yang menghasilkan uang, butuh ketekunan dan kesabaran dalam menjalankannya. Saya yakin jika ada kemauan dan niat, bidang ini bisa menjadi ladang ekonomi bagi saudara-saudara sekalian," jelas Agun.
Agun melanjutkan memberikan teori dalam hari pertama. Teori yang diberikan berupa peralatan yang dibutuhkan, teknik dasar potong rambut, dan psikologis menghadapi pelanggan. Klien pemasyarakatan yang menerima materi dipersilakan pula untuk menyampaikan pertanyaan jika ada yang belum dipahami.
Selanjutnya di hari kedua, klien pemasyarakatan melaksanakan praktek potong rambut yang digelar di halaman belakang kantor Bapas. Instruktur mencontohkan langsung teknik sederhana dalam memotong rambut. Klien yang bersedia merelakan rambutnya untuk dipotong duduk di kursi yang telah disediakan. Tidak hanya instruktur, namun klien juga berlatih memotong rambut temannya sesama klien.
Seusai praktek langsung, klien yang telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan, mendapatkan bantuan peralatan potong rambut. Acara ditutup dengan doa bersama.
(Humas Bapas Wonosari Kanwil Kemenkumham DIY - Pasti Cekatan)