Wonosari – Dalam rangka ikut serta menyemarakkan Hari Bakti Pemasyarakatan (HBP) ke-57, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari menggelar kegiatan bakti sosial, Jumat (16/4). Kegiatan baksos diadakan di Panti Asuhan Almarina yang berada di Srimpi, Karangmojo, Gunungkidul. Adapun tema besar HBP ke-57 yakni “Akselerasi Adaptasi, Pemasyarakatan PASTI MaJu”
Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh wilayah Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dan UPT Pemasyarakatan. Bakti Sosial “Dari Pemasyarakatan untuk Indonesia” merupakan wujud kepedulian insan Pemasyarakatan terhadap warga masyarakat di tengah pandemi Coronavirus desease-19 yang melanda dunia.
Kegiatan baksos menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Coronavirus desease-19 yang ketat, dengan melibatkan perwakilan pegawai Bapas Wonosari.
Dalam sambutannya, Kabapas Wonosari Nugroho Dwi Wahyu Ananto menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai wujud syukur insan pemasyarakatan yang berulang tahun ke-57. Sebuah usia yang sudah matang dan akan selalu berakselerasi meraih kemajuan.
“Kedatangan kami kesini untuk silaturahmi sekaligus bentuk kepedulian rekan-rekan Bapas Wonosari terhadap sesama. Apalagi di tengah pandemi ini, semuanya serba sulit. Kami mengucapkan terima kasih telah diterima dengan baik,” ujar Nugroho.
Secara kelembagaan, Panti Asuhan Almarina berada di bawah naungan Yayasan Alifatun Mardiyah Indonesia. Yayasan ini telah banyak berkecimpung dalam bidang sosial dan pemberdayaan, seperti misalnya pembuatan aneka olahan usaha ekonomi produktif, penanganan anak terlantar, maupun anak berhadapan dengan hukum.
Pengawas Yayasan Alifatun Mardiyah menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran pegawai Bapas Wonosari, yang memiliki kepedulian terhadap anak-anak di Panti Asuhan Almarina.
“Disini banyak anak-anak yang sebelumnya mengalami perlakuan tidak semestinya dari keluarganya. Bersama dengan teman-teman kita berupaya untuk merawat mereka, memberi mereka bekal pengetahuan, dan selalu memotivasi mereka untuk menatap masa depan dengan optimis,” terang Alif.
Selain anak-anak terlantar, di LKSA Almarina juga menjadi tempat bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum untuk menata kembali hidupnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penyerahan sembako kepada pengurus panti asuhan. Salah satu pegawai yang ikut serta yakni Anik Sri Wulan merasa terharu melihat anak-anak yang berada di panti asuhan tersebut.
“Saya sendiri masih memiliki anak yang seusia dengan anak-anak disini, yang membuat teringat dengan anak. Semoga dengan perawatan dan kasih sayang yang diberikan oleh pengurus panti asuhan, ke depannya anak-anak ini bisa menjadi anak-anak yang hebat, berkarakter dan memajukan bangsa,” pungkas Anik.
(HUMAS BAPAS WONOSARI)