Ikuti FGD Therapeutic Community, Ini Harapan PK Bapas Wonosari

ther1

Sleman - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pengembangan pelayanan dan rehabilitasi sosial berbasis Therapeutic Community (TC) yang digelar oleh Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (25/10/2022).

Kegiatan diikuti oleh pemangku kepentingan perlindungan dan rehabilitasi sosial anak dan remaja, antara lain KPAI Yogyakarta, BNNP DIY, RSJ Grhasia, CPMH UGM, Yayasan Al Marina, Panti Rehabilitasi Kunci. Hadir sebagai narasumber yakni SMA Taruna Nusantara, BNNK Sleman, Psikolog BPRSR, dan Praktisi Ahli TC.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk menjaring pendapat dan masukan dari pelbagai pihak dalam pengembangan pelayanan rehabilitasi sosial dengan metode therapeutic community sebagai program rehabilitasi anak.

Narasumber dari SMA Taruna Nusantara mengatakan bahwa sistem pendidikan yang selama ini diterapkan di SMA Taruna Nusantara bisa diadaptasi untuk therapeutic community. TC merupakan metode dengan mengutamakan perbaikan kualitas kehidupan yang positif dalan masyarakat, untuk itu lingkungan sekitar menjadi titik tumpu yang penting dalam keberhasilannya. Perubahan pola pikir, pola sikap, pola tindakan, habitus (kebiasaan) dalam lingkup budaya.

Narasumber dari BNNK Sleman menceritakan pelbagai kegiatan dalam menangani orang-orang yang mengalami persoalan adiksi. BNN mempunyai program unggulan yakni Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang dilaksanakan oleh kader di Desa Bersinar (Bersih Narkoba). Mulai dari ceramah, pelatihan, keteladanan, dan rekayasa sosial.

Materi ketiga yang disampaikan mengenai karakteristik PPKS dalam kegiatan rehabilitasi sosial. Psikolog BPRSR Nursani Dian Mumpuni memaparkan hasil dari asesmen dan pendampingan terhadap anak. Aspek komformitas yakni proses penyesuaian diri anggota kelompok terhadap norma-norma yang berlaku dalam kelompok tersebut. Oleh karenanya, menjadikan kelompok sebagai media penyebaran informasi dan membangun perubahan positif dalam diri individu penting adanya.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh para narasumber, PK Ahli Pertama Unggul Kurnia Dewi berharap bahwa rehabilitasi sosial Anak dengan metode Therapeutic Community bisa menjadi solusi dalam menjadikan Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) semakin menemukan jiwa positifnya dan mengikuti kaidah norma sosial sehingga tidak mengulangi perbuatannya. Keberhasilan dalam penanganan ABH membutuhkan peran lintas sektoral, untuk itu melalui FGD ini bisa menyamakan persepsi penanganan Anak.

"Saya berharap terapi berbasis komunitas bisa menjadi solusi menghadirkan Anak yang lebih komformis, tidak mengulangi perbuatan negatif, dan peran stakeholder menjadi keniscayaan untuk keberhasilannya," pungkas Unggul Kurnia.

(Humas Bapas Wonosari Kanwil Kemenkumham DIY - Pasti Cekatan)
ther2


logo besar kuning
 
BALAI PEMASYARAKATAN KELAS II WONOSARI
KANWIL KEMENKUMHAM D.I YOGYAKARTA

Hubungi kami di

Jln. Mgr. Sugiyopranoto No.37, Wonosari, Gunungkidul, D.I Yogyakarta 55811
(0274) 392929

Email Kehumasan
bapaswonosari@yahoo.co.id 

Email Aduan
bapaswonosari@yahoo.co.id

Hari ini95
Kemarin182
Minggu ini1124
Bulan ini3748
Total 77054

19-05-2024