Wonosari – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari, terus melakukan kegiatan inovasi memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat. Kamis (26/8) Balai Wonosari bekerja sama dengan Pokmas Ponpes Al-Hikmah menggelar bimbingan keagamaan bagi klien pemasyarakatan. Bimbingan diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi Zoom untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19, selain itu wilayah Yogyakarta juga masih dalam penerapan PPKM Level 4.
Keterlibatan dan peran serta Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) menjadi hal penting, bentuk sinergi yang baik mengingat klien pemasyarakatan juga merupakan bagian dari masyarakat sehingga bisa kembali berbaur dan tidak mengulangi perbuatan tindak pidana serta menjadi anggota masyarakat yang bisa dibanggakan.
Dalam sambutannya, Kasubsi Bimbingan Klien Dewasa (BKD) Rokhmad mewakili Kabapas Wonosari, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Ponpes Al-Hikmah, Harun Al Rosyid, atas kerja sama selama ini yang telah terjalin secara baik dengan Bapas Wonosari.
“Saya selaku Kasubsi BKD mewakili Kabapas mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Harun, yang secara berkelanjutan telah bersinergi dengan Bapas Wonosari dalam membimbing klien kami. Program pembimbingan ini semoga bisa dirasakan manfaatnya bagi klien dan semakin memperkuat keimanan dan ketakwaan klien sehingga tidak mengulangi kembali perbuatan pelanggaran hukum,” tutur Rokhmad. Tak lupa pula, Rokhmad juga mengucapkan terima kasih kepada klien yang telah mengikuti bimbingan ini secara virtual dan berpesan agar klien selalu menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
Dalam kesempatan kali ini, Pimpinan Ponpes Al-Hikmah Harun Al Rosyid menyampaikan materi Surat Al-Kautsar. Dimulai dari pembacaan surat secara bersama-sama dan menghafalkan surat tersebut hingga pemaknaan terhadap surat dalam realitas kehidupan sehari-hari. Surat Al-Kautsar termasuk dalam golongan surat Makiyah yang terdiri dari tiga ayat.
Adapun klien yang mengikuti bimbingan ini berjumlah 20 orang dari berbagai latar belakang pendidikan, usia, maupun pekerjaan. Harun juga menjelaskan bahwa nikmat Allah yang tak terbatas itu, jangan sampai membuat kita lalai untuk bersyukur setiap waktu. Salat menjadi kunci utama, yang menjadi pintu masuk meraih ridho Allah.
“Apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini, berbagai ikhtiar telah dilakukan baik itu menerapkan protokol kesehatan, menjaga kesehatan, mereduksi stres, berobat jika sakit dan lain sebagainya. Manusia hanya bisa berusaha, namun ketentuan berada di Sang Pencipta. Untuk itulah mari kita bersama-sama semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, senantiasa memohon pertolongan-Nya dan tiada henti mengucap syukur,” ajak Harun kepada semua peserta.
Dalam surat Al-Kautsar juga mengajak untuk menjadi manusia yang peduli terhadap sesama yakni berkorban dan saling tolong menolong sesama manusia. Mendermakan tenaga, waktu, maupun harta yang dimiliki di jalan Allah, bermanfaat bagi orang lain, akan semakin menghindarkan kita dari sikap sombong dan takabur. Allah tidak memandang manusia dari seberapa banyak hartanya, seberapa tinggi pendidikan dan jabatannya, namun dari kualitas keimanan dan ketakwaannya.
Salah satu Pembimbing Kemasyarakatan yang ikut, Nia Dewi, mengungkapkan bahwa materi keagamaan tidak hanya bermanfaat bagi klien namun juga terhadap petugas. Petugas dapat semakin introspeksi diri, tidak mudah menghakimi orang lain, bersyukur dan menjaga amanah sebagai abdi masyarakat yang bertugas melayani masyarakat dengan sepenuh hati. “Harapan kami melalui bimbingan ini akan memperkuat keimanan dan ketakwaan klien maupun petugas,” pungkas Nia.
(HUMAS BAPAS WONOSARI)
